Kunci penting keberhasilan transformasi digital di perbankan tidak hanya bergantung pada teknologi yang digunakan. Namun, perusahaan harus siap untuk sepenuhnya mengubah cara mereka berpikir dan melakukan bisnis. Jika kedua hal ini bisa disatukan, transformasi digital sebuah bisnis baru bisa 100% berhasil. Setelah mengadopsi pola pikir dan perilaku baru, perbankan juga diharapkan fokus pada konsumer (customer-centric).
Semua ini tidak mungkin dilakukan tanpa personel yang berkualifikasi.
Oleh karena itu, perusahaan perbankan juga perlu mencari cara untuk menghasilkan sumber daya manusia berbakat yang dapat melakukan digitalisasi.
Layanan seperti apa yang kemudian berpusat pada pelanggan?
Anda perlu memperhatikan kebutuhan (needs), inovasi
(innovation) dan pengalaman pengguna (customer comfort). Salah satu insentif untuk mencapai tujuan tersebut adalah persaingan yang sehat antar perusahaan. Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, kompetisi ini bukanlah kompetisi individu. Namun, persaingan yang sehat di antara semua perusahaan perbankan bisa disebut kerjasama. Menurutnya, kerjasama serupa sudah dilakukan dan memungkinkan peningkatan transaksi nasabah hingga 20%.
Dengan persaingan yang sehat, setiap perusahaan akan terus melakukan inovasi produknya.
Hal ini juga terkait dengan perkembangan produk yang kualitasnya di atas kebutuhan manusia.
Selain itu, Anda juga tidak bisa melupakan kebutuhan konsumen. Tugas perusahaan adalah melakukan riset pasar dan mencari produk yang benar-benar dibutuhkan. Setelah produk dibuat, perusahaan juga perlu memikirkan metode pemasaran yang akan membuat konsumen memilih produk tersebut.
Dengan memenuhi ketiga kriteria tersebut, perusahaan perbankan telah berhasil menerapkan transformasi digital untuk kepentingan konsumen.
Lihat Juga :
https://ruaitv.co.id/
https://cmaindonesia.id/
https://rakyatjakarta.id/
https://gramatic.id/
https://tementravel.id/
https://psyline.id/
https://cinemags.id/
https://imn.co.id/
https://bernas.co.id/
https://mt27.co.id/